PERBANDINGAN SISTEM RAINWATER HARVESTING DI KOTA DAN DESA SEBAGAI ALTERNATIF MENGATASI KEKERINGAN (STUDI KASUS DESA KRAJAN TIMUR DAN DESA PANDUMAN, KAB. JEMBER)
Abstract
Abstrak
Air adalah sumber daya yang terus dibutuhkan manusia. Dengan menggunakan sistem Rainwater Harvesting RWH), air hujan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Penelitian ini tidak hanya membahas potensi air yang dapat dimanfaatkan dari sistem RWH yang ada pada satu lokasi saja, akan tetapi mempertimbangkan dua lokasi yang merupakan lokasi yang lebih padat penduduk dan dikategorikan sebagai wilayah kota (Desa Krajan Timur, Sumbersari) dan lokasi yang lebih jarang penduduknya dan dikategorikan sebagai wilayah desa (Desa Panduman, Jelbuk). Dalam penelitian ini digunakan beberapa data yaitu peta lokasi, data curah hujan, dan data kebutuhan air penduduk. Untuk mengetahui kebutuhan air dan sumber air yang digunakan penduduk sehari-hari, dilakukan survey kepada masyarakat yaitu 20 rumah di wilayah kota dan 20 rumah di wilayah desa. Perhitungan potensi air dari sistem RWH dilakukan dengan metode F. J. Mock menggunakan debit andalan 50%. Dari studi ini diperoleh hasil bahwa pada 20 rumah di wilayah kota, sistem RWH berpotensi menghasilkan air sejumlah 3,168 liter/bulan sampai 31,825 liter/bulan. Adapun pada 20 rumah di wilayah desa, potensi air dari sistem RWH pada setiap rumah berkisar antara 15,090 liter/bulan sampai 33,952 liter/bulan. Potensi air tersebut dapat memenuhi seluruh kebutuhan air pada 20 rumah di desa dan 17 rumah di kota, serta dapat memenuhi 44% sampai 72% kebutuhan air pada 3 rumah di wilayah kota.
Kata kunci: Rainwater harvesting, kebutuhan air, kesetimbangan air, kota, desa
Abstract
Water has always become a vital resource that is needed by a human being. Rainwater may play an essential role as a domestic water supply by rainwater harvesting system. This study compares potential rainwater harvested at two locations considered an urban area with higher population density and a rural area with lower population density. The studied urban area and rural area are Desa Krajan Timur, Sumbersari and Desa Panduman, Jelbuk, respectively. Several data utilized in this study are location maps, precipitation data, and water needs data. Surveys are conducted by interviewing twenty residences in each urban and rural area to obtain water needs and water sources data. Water harvested potential was calculated using F J Mock method. The study results showed that rainwater harvesting system in 20 houses in the urban area could produce 3,168 liters/month until 31,825 liters/month of water. While the rainwater harvesting system in 20 houses in the rural area could produce 15,090 liters/month until 33,952 liters/month of water. The harvested water could fulfill all water needs in 20 houses in the rural area, 17 houses in the urban area, and 44% until 72% of water needs in 3 houses in the urban area.
Keywords: Rainwater harvesting, water needs, water balance, urban area, rural area
Full Text:
PDFReferences
A. Rahman, 2017, Recent advances in modelling and implementation of rainwater harvesting systems towards sustainable development, Water (Switzerland), vol. 8, no. 12, pp. 6–9, doi: 10.3390/w9120959.0
C. L. Huang, N. S. Hsu, C. C. Wei, and W. J. Luo, 2015, Optimal spatial design of capacity and quantity of rainwater harvesting systems for urban flood mitigation,” Water (Switzerland), vol. 7, no. 9, pp. 5173–5202, doi: 10.3390/w7095173.
C. S. Silvia and M. Safriani, 2018, Analisis Potensi Pemanenan Air Hujan Dengan Teknik Rainwater Harvesting Untuk Kebutuhan Domestik, J. Tek. Sipil dan Teknol. Konstr., vol. 4, no. 1, pp. 62–73, doi: 10.35308/jts-utu.v4i1.590.
E. Lestari, D. Putri, I. W. K, R. Mekar, and A. Kinasti, 2019, Sosialisasi Pemanfaatan Air Hujan dengan Pembuatan Sumur Resapan Untuk Penanggulangi Banjir / Genangan dan Konservasi Air Tanah di SMP Negeri 8 Menteng Jakarta Pusat,” vol. 1, no. 2, pp. 120–127.
G. E. Susilo, 2018, Rainwater Harvesting As Alternative Source of Sanitation Water in Indonesian Urban Area (Case Study : Bandar Lampung City), Rekayasa Sipil, vol. 12, no. 1, pp. 15–21, doi: 10.21776/ub.rekayasasipil/2018.012.01.3.
Google Maps, 2020, Google Maps .
G. Sámano-Romero, M. Mautner, A. Chávez-Mejía, and B. Jiménez-Cisneros, 2016, Assessing marginalized communities in Mexico for implementation of rainwater catchment systems, Water (Switzerland), vol. 8, no. 4, doi: 10.3390/w8040140.
I. Ali, S. Suhardjono, and A. P. Hendrawan, 2017, Pemanfaatan Sistem Pemanenan Air Hujan (Rainwater Harvesting System) Di Perumahan Bone Biru Indah Permai Kota Watampone Dalam Rangka Penerapan Sistem Drainase Berkelanjutan, J. Tenik Pengair., vol. 008, no. 01, pp. 26–38, doi: 10.21776/ub.jtp.2017.008.01.03.
Kementerian PU Direktorat Jenderal SDA, 2013, Standar Perencanaa Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian, Perencanaan Jaringan Irigasi KP-01
L. Lizárraga-Mendiola, G. Vázquez-Rodríguez, A. Blanco-Piñón, Y. Rangel-Martínez, and M. González-Sandoval, 2015, Estimating the rainwater potential per household in an urban area: Case study in Central Mexico, Water (Switzerland), vol. 7, no. 9, pp. 4622–4637, doi: 10.3390/w7094622.
L. Liuzzo, V. Notaro, and G. Freni, 2016, A reliability analysis of a rainfall harvesting system in Southern Italy, Water (Switzerland), vol. 8, no. 1, pp. 1–20, doi: 10.3390/w8010018.
M. Kamaludin, 2018, Perencanaan Rainwater Harvesting untuk Proses Produksi di PT Kereta Api Indonesia (PERSERO), UPT Balai Yasa Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia.
P. Melville-Shreeve, S. Ward, and D. Butler, 2016, Rainwater harvesting typologies for UK houses: A multi criteria analysis of system configurations, Water (Switzerland), vol. 8, no. 4, doi: 10.3390/w8040129.
R. O. Ojwang, J. Dietrich, P. K. Anebagilu, M. Beyer, and F. Rottensteiner, 2017, Rooftop rainwater harvesting for Mombasa: Scenario development with image classification and water resources simulation, Water (Switzerland), vol. 9, no. 5, doi: 10.3390/w9050359.
S. Suhuyanly and W. A. Pranoto, 2019, Analisis Potensi Penerapan Sistem Rainwater Harvesting Pada Apartemen Madison Park, JMTS J. Mitra Tek. Sipil, vol. 2, no. 3, p. 179, doi: 10.24912/jmts.v2i3.5822.
W. Widayat and N. I. Said, 2014, Bab 6 Pemanenan Air Hujan (Rain Water Harvesting), in Pengisian Air Tanah Buatan, Pemanen Air Hujan dan Teknologi Pengolahan Air Hujan “Studi Kasus Kota Depok,” vol. 1, no. 1, pp. 78–113.
X. Liang and M. P. van Dijk, 2016, Identification of decisive factors determining the continued use of rainwater harvesting systems for agriculture irrigation in Beijing, Water (Switzerland), vol. 8, no. 1, pp. 1–11, doi: 10.3390/w8010007.
Y. R. Chiu, K. Aghaloo, and B. Mohammadi, 2020, Incorporating rainwater harvesting systems in iran’s potable water-saving scheme by using a GIS-simulation based decision support system, Water (Switzerland), vol. 12, no. 3, doi: 10.3390/w12030752.
DOI: https://doi.org/10.29103/tj.v11i1.420
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Retno Utami Agung Wiyono, Entin Hidayah, Fahir Hassan, Fista Pebriyanti, Alfiati Ningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Creative Commons "Attribution-ShareAlike”
Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)
March and September
In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe