PENGGUNAAN ABU BATU KARANG SEBAGAI FILLER DAN PASIR BESI SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP PARAMETER MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL AC-BC
Abstract
Abstrak
Campuran beraspal panas adalah kombinasi antara agregat yang dicampur merata dan dilapisi oleh aspal. Bahan penyusun dari campuran AC-BC hampir sama dengan bahan penyusun campuran aspal beton lainnya yaitu agregat halus, agregat kasar, filler dan aspal, yang membedakan adalah komposisi gradasi masing-masing lapisan. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh penggantian Filler pada perkerasan jalan aspal beton AC-BC. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan Abu batu karang sebagai Filler dan pasir besi sebagai agregat halus terhadap karakteristik Marshall terhadap campuran Aspal AC-BC (Asphalt Concrete – Binder Course) terhadap stabilitas dengan metode Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3, Benda uji yang didapatkan dari kadar aspal optimumnya adalah sebesar 6,2 % dan untuk benda uji penambahan variasi yang digunakan adalah abu batu karang dan pasir besi 25% - 50% -75% - 100%. Adapun Hasil dari pengujian di laboratorium di dapatkan hasil grafik yang naik turun, peningkatan nilai stabilitas didapat dari penambahan kadar variasi 25%, 50%, 75%, dan mengalami penurunan pada penambahan 100% variasi pasir besi dan abu batu karang, sedangkan nilai Density meningkat pada variasi 100%, VMA , VIM dan FLOW dengan penambahan pasir besi dan abu batu karang menurun pada variasi 50%-100%, sedangkan VFA, MQ terjadi Peningkatan yang tidak terlalu signifikan pada variasi 100%. Maka dapat disimpulkan variasi penambahan abu batu karang dan dan pasir besi sebagai pengganti filler dan penganti agregat halus memenuhi spesifikasi bina marga 2010 revisi 3.
Kata Kunci: Spesifikasi 2010 rev 3, Filler, Agregat halus, Parameter Marshall
Abstract
Hot asphalt mixture is a combination of aggregates that are mixed evenly and coated with asphalt. The composition of AC-BC mixture is almost the same as the composition of other concrete asphalt mixers, namely fine aggregate, coarse aggregate, filler and asphalt, the difference is the gradation composition of each layer. This study discusses the effect of Filler replacement on AC-BC asphalt concrete pavement. The purpose of this research is to find out how the influence of the use of coral ash as fillers and iron sand as fine aggregate on the Marshall characteristics of the Asphalt Concrete - Binder Course asphalt mixture against stability with the General Reinforcement 2010 Revised 3 General Specifications method, The specimens obtained from the optimum asphalt content is 6.2% and for specimens the addition of variations used is rock ash and iron sand 25% - 50% -75% - 100%. As for the results of testing in the laboratory graph results get up and down, increasing the value of stability obtained from adding levels of variation 25%, 50%, 75%, and decreased in the addition of 100% variation of iron sand and rock ash, while the Density value increased at variations of 100%, VMA, VIM and FLOW with the addition of iron sand and coral ash decreased at a variation of 50% -100%, while VFA, MQ occurred a not too significant increase at 100% variation. Then it can be concluded that variations in the addition of coral ash and iron sand as a substitute for filler and substitute for fine aggregate meet the specifications of the 2010 revision 3.
Keywords: 2010 rev 3 specification, filler, fine aggregate, Marshall parameters
Full Text:
PDFReferences
Ali, N., 2013, Studi Penggunaan Serat Ijuk Sebagai Bahan Tambah pada Aspal Porous Liquid Asbuton, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Nawi, M., 2014, Pengaruh Pemakaian Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Pada Campuran Aspal Terhadap Kekuatan Tekan dan Ketahanan Rendaman Air, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Anonim, 2014, Konstruksi Perkerasan Jalan Raya, Dinas Bina Marga, Grobongan.
Biza, K., 2014, Karakteristik Campuran Perkerasan Semi Lentur yang Ditinjau Dari Uji Durabilitas, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.
Sjahdanulirwan, 2009, Kelebihan Serta Kekurangan Perkerasan Beraspal dan Beton, Jurnal Jalan dan Jembatan, Penerbit Puslitbang Jalan dan Jembatan, Bandung.
Sukirman, S., 2003, Beton Aspal Campuran Aspal Panas, Granit, Jakarta.
Sukirman, S., 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung
Kementrian Pekerjaan Umum, 2014, Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan, Dirjen Bina Marga, Jakarta.
Hendarsin, S. L., 2000, Perencanaan Teknik Jalan Raya, Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
Suprapto, 2004, Bahan Dan Struktur Jalan Raya, Teknik Spil, Universitas Gajah Mada
Syarip, F., 2012, Karakteristik aspal minyak dengan modifier asbuton berserat ijuk pada campuran Asphalt Concrete-Wearing Course, Bandung.
Sari, E., 2004, Analisis Sifat Fisis Komposit Polimer Dengan Feller Serat Daun Nanas (ANANAS COMOSUS) dan Pemanfaatan Poliporen Daur Ulang, Universitas Negeri Medan, Medan.
DOI: http://dx.doi.org/10.29103/tj.v9i2.253
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 said jalalul akbar, wesli wesli, Lis Ayu Widari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Creative Commons "Attribution-ShareAlike”
Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)
March and September
In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe