Analisis Karakteristik Curah Hujan Terhadap Banjir  di Kabupaten Garut

Sulwan Permana; Adi Susetyaningsih

doi:10.29103/tj.v15i1.1232

Analisis Karakteristik Curah Hujan Terhadap Banjir di Kabupaten Garut

Sulwan Permana, Adi Susetyaningsih

Abstract

Abstrak

Areal pertanian di Kabupaten Garut masih banyak dijumpai, karena merupakan mata pencaharian masyarakat sebagai petani. Curah hujan berperan penting dalam kelangsungan bidang pertanian khususnya persawahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik curah hujan di berbagai ketinggian di wilayah Kabupaten Garut. Data hujan diambil 10 tahun, dari tahun 2014 sampai 2023. Pos curah hujan yang dipilih adalah Pameungpeuk, Miramare dengan rata-rata 9,97 mm; pos Singajaya dan Bungbulang dengan rata-rata 12,43 mm; dan pos Pakenjeng, Pangauban, dan Pamegatan dengan rata-rata 8,22 mm. Curah hujan wilayah dihitung dengan cara rata-rata aljabar. Berdasarkan uji kecocokan dengan Chi-Kuadrat dan Kolmogorov-Smirnov, distribusi Normal dan Gumbel yang diterima. Lengkung Intensitas Durasi Frekuensi (IDF) dihitung dengan metode Mononobe. Lengkung IDF digunakan untuk sebaran curah hujan jam-jaman dengan Alternating Block Method (ABM). Curah hujan efektif musim tanam I berkisar antara 2,63 mm/hari sampai 10,69 mm/hari, musim tanam II berkisar 0,4 mm/hari sampai 6,84 mm/hari.

Kata kunci: ABM, distribusi frekuensi, IDF, probabilitas.

Abstract

Agricultural areas in Garut Regency are still widely found, because it is the livelihood of the community as farmers. Rainfall plays an important role in the sustainability of the agricultural sector, especially rice fields. The purpose of this study was to determine the characteristics of rainfall at various altitudes in the Garut Regency area. Rainfall data was taken for 10 years, from 2014 to 2023. The selected rainfall stations were Pameungpeuk, Miramare with an average of 9.97 mm; Singajaya and Bungbulang stations with an average of 12.43 mm; and Pakenjeng, Pangauban, and Pamegatan stations with an average of 8.22 mm. Regional rainfall was calculated using the algebraic average method. Based on the goodness of fittest test with Chi-Square and Kolmogorov-Smirnov, the Normal and Gumbel distributions were accepted. The Intensity Duration Frequency (IDF) curve was calculated using the Mononobe method. The IDF curve is used for the distribution of hourly rainfall with the Alternating Block Method (ABM). Effective rainfall in planting season I ranges from 2.63 mm/day to 10.69 mm/day, in planting season II ranges from 0.4 mm/day to 6.84 mm/day.

Keywords: ABM, frequency distribution, IDF, probability

Keywords

ABM, frequency distribution, IDF, probability

Full Text:

PDF

References

Ananta, M. I. et al. (2024) ‘Analisa Curah Hujan Rancangan Di Daerah Aliran Sungai Bendungan Manikin Kabupaten Kupang’, Jurnal Teknik Sipil, 13(1), pp. 67–78.

Asmedi Ari, Permana, S. (2023) ‘Evaluasi Debit Terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Sungai Cisanggiri Kecamatan Cihurip’, 9(1), pp. 82–94.

Ananta, M. I. et al. (2024) ‘Analisa Curah Hujan Rancangan Di Daerah Aliran Sungai Bendungan Manikin Kabupaten Kupang’, Jurnal Teknik Sipil, 13(1), pp. 67–78.

Asmedi Ari, Permana, S. (2023) ‘Evaluasi Debit Terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Sungai Cisanggiri Kecamatan Cihurip’, 9(1), pp. 82–94.

Hidayat, R. and Zahro, A. A. (2020) ‘Penentuan Ambang Curah Hujan untuk Memprediksi Kejadian Longsor’, Jurnal Sumber Daya Air, 16(1), pp. 1–10. doi: 10.32679/jsda.v16i1.483.

Idrat, V. (2023) ‘Analisis Curah Hujan Efektif di Daerah Kumbung Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Perencanaan Detail Desain Jaringan Irigasi’, Jurnal KaLIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri, 6(2), pp. 111–119. doi: 10.37721/kalibrasi.v6i2.1157.

Irawan, P. et al. (2024) ‘Analisis Pola Distribusi Curah Hujan Lebat Dominan Di Daerah Aliran Sungai ( Das ) Citanduy Hulu Analysis Of Dominant Heavy Rainfall Distribution Patterns In The Upper’, 20(2), pp. 75–86.

Juliati (2023) ‘Analisis Karakteristik Curah Hujan Dengan Menggunakan Klasifikasi Schmidt-Fergusson Di Kota Makassar dan utara dan juga dikenal sebagai “ Waterfront City ” yang didalamnya mengalir beberapa sungai sampai 29 o C ( Giarno et al ., 2020 ). Berdasarkan keadaa’, (2), pp. 229–235.

Muliadi Nababan, H., Silitonga, B. and Siahaan, R. (2023) ‘Analisis Karakteristik Curah Hujan Kota Medan Bagian Utara dengan Menggunakan 3 Data Stasiun Hujan’, Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil, 6(2).

Nugroho, S. et al. (2019) ‘Simulation of the Paddy Water Crop Requirement on Climate Change Scenarios in the Lembang-Sumani Watershed’, Jurnal Sumber Daya Air, 15(1), pp. 15–26. Available at: http://jurnalsda.pusair-pu.go.id.

Parahita, F., Baskoro, D. P. T. and Darmawan, D. (2022) ‘Analisis Daya Dukung Sumber Daya Air Untuk Meningkatkan Ketersediaan Air Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat’, Jurnal Sumber Daya Air, 18(2), pp. 97–108. doi: 10.32679/jsda.v18i2.721.

Permana, S. and Ramadhan, D. P. (2022) ‘Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air Irigasi Daerah Irigasi Citameng II Kabupaten Garut’, Jurnal Konstruksi, 20(1), pp. 103–114. doi: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1020.

Permana, S. and Yogaswara, D. (2024) ‘Kalibrasi Model NRECA dan Sacramento Diterapkan Pada Daerah Aliran Sungai Cimanuk-Bojongloa Terhadap Debit’, 14(01), pp. 149–160.

Rahmawati, R. (2022) ‘Intensitas Curah Hujan Harian Berdasarkan Data Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II’, Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER), 4(1), p. 1. doi: 10.31851/jupiter.v4i1.7479.

Razzaaq, M. and Lubis, L. H. (2022) ‘Analisis Tingkat Curah Hujan di Wilayah Deli Serdang Tahun 1428H-1442H’, GRAVITASI Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains, 5(1), pp. 11–16.

Sari, N. K. and Prima, G. R. (2023) ‘Evaluasi kebutuhan dan ketersediaan air irigasi dalam rangka peningkatan hasil pertanian (studi kasus Daerah Irigasi Cikunten II)’, Menara : Jurnal Teknik Sipil, 18(1), pp. 49–58.

Setiawan, D. (2021) ‘Analisis Curah Hujan di Indonesia untuk Memetakan Daerah Potensi Banjir dan Tanah Longsor dengan Metode Cluster Fuzzy C-Means dan Singular Value Decompotition (SVD)’, Engineering, MAthematics and Computer Science (EMACS) Journal, 3(3), pp. 115–120. doi: 10.21512/emacsjournal.v3i3.7428.

Sianturi, H. L. and Geru, A. S. (2020) ‘Analisis pola hujan dan distribusi hujan berdasarkan ketinggian tempat di pulau flores’, 5(2).

Sigid, M. F., Abdillah, M. R. and Dupe, Z. L. (2021) ‘Perubahan Karakteristik Curah Hujan Jangka Panjang di Provinsi Jawa Barat Tahun 1921-2010 (Long-Term Changes in Rainfall Characteristics in West Java Province)’, Jurnal Sains Dirgantara, 18(2), pp. 99–110. doi: 10.30536/j.jsd.2020.v18.a3555.

Trinugroho, M. W. (2018) ‘Evaluasi Pengaruh Jumlah dan Posisi Stasiun Curah Hujan pada Simulasi Aliran Limpasan Di Sungai Ping, Thailand’, Jurnal Sumber Daya Air, 14(1), pp. 31–46. doi: 10.32679/jsda.v14i1.192.

Wilis, K. G. P., Sri, D. and Remigildus, K. (2024) ‘Pemetaan Potensi Sumber Daya Air Untuk Pertanian Lahan Produktif ( Studi Kasus : Desa Kambuhapang Dan Desa Kambatawundut ) Mapping Potential Water Resources For Productive Land Agriculture (Case Study : Kambuhapang Village And Kambatawundut Village)’, 20(2), pp. 115–124.

Yanidar, R. and Fatimah, E. (2023) ‘Analisis Cluster Curah Hujan Tahunan Di Indonesia’, Jurnal Bhuwana, 2(2), pp. 110–124. doi: 10.25105/bhuwana.v2i2.16369.

DOI: https://doi.org/10.29103/tj.v15i1.1232