Pengaruh Filler Abu Cangkang Kerang Terhadap Campuran Aspal Daerah Pesisir Pantai

Ida Farida, Padia Rachmadiba

Abstract


Abstrak

 

Penyebab utama jalan rusak di Indonesia karena genangan air, proses oksidasi, tanah yang tidak stabil dan kendaraan yang melampaui kapasitas. Air yang dimaksud umumnya air tawar, namun bagaimana pengaruhnya apabila air yang dimaksud adalah air laut. Tujuan penelitian untuk mengetahui upaya peningkatan stabilitas campuran AC-WC dengan penggantian sebagian filler menggunakan abu cangkang kerang dengan perendaman air laut. Penelitian dilakukan beberapa tahapan diantaranya pengujian mutu bahan, penentuan KAO variasi abu cangkang kerang 4%, 6% dan 8% dari berat filler, dilanjutkan perendaman air laut selama 24 jam dengan metode pengujian Marshall, terakhir melakukan analisis pembahasan penarikan kesimpulan. Nilai stabilitas pada persentase 4% sebesar 1337.2 kg, persentase 6% nilai stabilitasnya sebesar 1497.2 kg, dan nilai stabilitas tertinggi pada presentase 8% sebesar 1531.3 kg. Peningkatan terjadi karena cangkang kerang mengandung CaCO3, memberikan pengaruh positif pada rongga di dalam aspal semakin kecil, dan campuran semakin padat. Nilai flow mengalami penurunan dengan bertambahnya persentase abu cangkang kerang, dikarenakan abu cangkang kerang memiliki berat jenis lebih tinggi dari agregat halus sehingga aspal yang menyelimuti agregat semakin tipis dan membuat kelelehan semakin menurun. Untuk flow pada campuran abu cangkang kerang persentase 4% dan 6% nilainya sebesar 2,3 mm, nilai terendah ada pada persentase 8% sebesar 2 mm.

 

Kata kunci: Abu cangkang kerang; air laut; filler; Marshall, stabilitas

 

Abstract

 

The main causes of damaged road conditions in Indonesia are stagnant water, oxidation processes, unstable soil and vehicles that exceed capacity. The water in question is generally fresh water, but how does it affect if the water in question is seawater. The aim of the study was to determine the efforts to increase the stability of the AC-WC mixture by partially replacing the filler using shell ash with seawater immersion. The research was carried out in several stages including testing the quality of the material, determining the KAO variations of shell ash 4%, 6% and 8% of the filler weight, followed by immersion in seawater for 24 hours, using the Marshall test method, finally conducting an analysis discussing drawing conclusions. The stability value at a percentage of 4% is 1337.2 kg, for a percentage of 6% the stability value is 1497.2 kg, and the highest stability value is at an 8% percentage of 1531.3 kg. The increase occurs because the shells contain CaCO3 which has a positive effect on the voids in the asphalt getting smaller and the mixture getting denser. The flow value decreased with increasing percentage of shell ash, this is because the shell ash has a higher specific gravity than fine aggregate so that the asphalt covering the aggregate is thinner and causes melting to decrease. For flow in the mixture of shell ash, the percentage of 4% and 6% is 2.3 mm, the lowest value is in the percentage of 8%, which is 2 mm.

 

Keywords: Shell Ash; Sea water; Fillers; Marshall, stability


Keywords


Shell Ash; Sea water; Fillers; Marshall, stability

Full Text:

PDF

References


Badan Standarisasi Nasional. 2011. “SNI 2441:2011 Tentang Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras.” Badan Standar Nasional Indonesia.

https://binamarga.pu.go.id/uploads/files/648/sni-24412011-cara-uji-berat-jenis-aspal-keras.pdf.

Bina Marga. 2010. “Spesifikasi Umum 2010.” Direktorat Jendral Bina Marga 2010(Revisi 3): 1–6.

Direktur Jendral Bina Marga. 1999. “Pedoman Teknik Persyaratan Aksesibilitas Pada Jalan Umum.” (No.74/KPTS/Db/1999).

Nasional, Badan Standarisasi. 2011. “Cara Uji Titik Nyala Dan Titik Bakar.” Sni 2433-2011.

Pangemanan, Vonne Carla, Oscar H Kaseke, and Mecky R E Manoppo. 2015. “Beraspal Panas Terhadap Stabilitas Dan Kelelehan ( Flow ).” Sipil Statik 3(2): 85–90.

RSNI S-01. 2003. “Spesifikasi Aspal Keras Berdasarkan Penetrasi.” Spesifikasi aspal keras berdasarkan penetrasi: 2.

Siregar, Shinta Marito et al. 2009. “Pemanfaatan Kulit Kerang dan Resin Epoksi Tesis oleh Shinta Marito Siregar Sekolah Pasca SarjanaA.”

SNI 06-2489. 1991. “Metode Pengujian Campuran Aspal Dengan Alat Marshall.” Badan Standardisasi Nasional (1): 7.

SNI 2432. 2011. “Cara Uji Penetrasi Aspal.” Badan Standar Nasional Indonesia: 9–17.

SNI 2434-2011. 2011. “Cara Uji Titik Lembek Aspal Dengan Alat Cincin Dan Bola (Ring and Ball).” Badan Standardisasi Nasional: 1–17.

http://sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/sni-24342011.pdf.

Temuan, Volume Ringkasan, and Sifat-sifat Fraktur D A N Kelelahan. 1999. “Dari Tanah dan Agregat Stabilisasi Kapur Dipersiapkan Untuk Asosiasi Kapur Nasional Oleh Dallas N . Little Machine Translated by Google.” 1.

Yamin, R. Anwar, and Herman. 2005. “Pengaruh Lingkungan Tropis Indonesia Pada Penuaan Aspal Dan Modulus Kekakuan Resilien Campuran Beraspal.” Jurnal Transportasi 5(2): 100.

-1969-1990, S. (1969-1990). Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar.

Abugau, R. M. (2020). Pemanfaatan Filler Kapur Cangkang Kerang Sebagai Pengganti Filler Abu Batu Untuk Meningkatkan Durabilitas Beton Aspal Terhadap Perendaman.

Arief Maulana, K. E. (2014). Karakteristik Kekuatan Campuran Beraspal Akibat Air Laut.

Haris. (2019). Analisis Pengujian Stabilitas Dan Durabilitas Campuran Aspal Dengan Tes Perendaman.

Mentari. (2018). Pengaruh Rendaman Air Laut Terhadap Penurunan Kinerja Campuran Superpave Yang Mengunakan Limbah Ban Karet Sebagai Additive .

Napitupulu, F. (2009). Karakteristik Campuran Aspal Beton Dalam Kondisi Terendam Air Hujan Dan Beban Statis Dengan Variasi Waktu Rendaman.

Nunung Widyaningsih, F. F. (2019). Pengaruh Variasi Kadar Filler Abu Cangkang Kerang Terhadap Parameter Marshall Di Lapisan Laston .

Prabowo, A. H. (2003). Pengaruh Rendaman Air Laut Pasang (Rob) Terhadap Kinerja Lataston (Hrs-Wc) Berdasarkan Uji Marshall Dan Uji Durabilitas Modifikasi.

Rakyat, K. P. (2019). Perancangan Dan Pelaksanaan Campuran Beraspal Panas Bergradasi Menerus (Laston) Menggunakan.

Rizki Cahyadi, R. S. (2015). Perbandingan Nilai Stabilitas Penggunaan Filler Serbuk Kulit Kerang Dengan Abu Batu Pada Campuran Beton Aspal .

Sari, K. I. (2021). Pengaruh Serbuk Abu Cangkang Kerang Sebagai Bahan Pengganti Filler Pada Campuran Aspal.

Sudarman. (2020). Uji Parameter Marshall Dengan Variasi Penambahan Plastik Poliamida Pada Aspal Beton Ac-Wc .

Vonne Carla Pangemanan Oscar H. Kaseke, M. R. (2015). Pengaruh Suhu Dan Durasi Terendamnya Perkerasan Beraspal Panas Terhadap Stabilitas Dan Kelelehan (Flow) .




DOI: https://doi.org/10.29103/tj.v13i2.896

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Padia Rachmadiba

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

P-ISSN: 2088-0651 

E-ISSN: 2502-1680

 Google Scholar

 
Accredited based on Sinta 3 based on the Decree of the Director General of Strengthening Research and Development of the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia Number 230/E/KPT/2022
Valid for 5 years, Volume 12 Number 2 Year 2022 to Volume 17 Number 1 Year 2027

 

Creative Commons "Attribution-ShareAlike”

Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)




Published 2 times a year
March and September

Published by:
The Research institutions and community service (LPPM) Universitas Malikussaleh

In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe


Web Analytics

View My Stats