Kajian Laboratorium Penggunaan Serat Daun Nanas dan Serat Ijuk Pada Campuran Stone Matrix Asphalt
Abstract
Abstrak
Stone Matrix Asphalt merupakan jenis beton aspal hotmix dengan campuran bahan agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi dan aspal yang membentuk mortar dengan aspal sebagai bahan pengikat yang dicampur dalam keadaan panas. Campuran beraspal ini didesain menggunakan agregat kasar dan aspal dengan kadar tinggi yang distabilisasi dengan serat selulosa sehingga lebih tahan terhadap deformasi (rutting), mempunyai ketahanan gelincir (skid resistence) yang tinggi, keretakan (cracking) serta tahan lama dan mampu melayani kendaraan berat dengan lebih baik. Dikarenakan kandungan aspal pada stone matrix asphalt yang sangat tinggi maka cenderung terjadi bleeding. Penelitian ini mencoba melakukan kajian laboratorium terhadap pemanfaatan serat alami berupa serat daun nanas dan serat ijuk sebagai bahan tambah serat selulosa pada campuran stone matrix asphalt. Berdasarkan hasil uji laboratorium bahwa variasi penambahan 0.3% serat daun nanas dan 0.3 % serat ijuk memiliki nilai durabitas tertinggi dibandingkan dengan variasi persertase penambahan yang lainnya yaitu sebesar 95,23%. Penambahan serat daun nanas dan serat ijuk pada campuran stone matrix asphalt dapat mengatasi bleeding pada aspal serta menambah daya dukung dan keawetan pada jalan.
Kata kunci: Durabilitas, serat daun nanas, serat ijuk, stone matrix asphalt.
Abstract
Stone Matrix Asphalt is a type of hot mix asphalt concrete with a mixture of coarse aggregate, fine aggregate, filler and asphalt which forms a mortar with asphalt as a binder which is mixed in hot conditions. This asphalt mixture is designed to use coarse aggregate and high-grade asphalt stabilized with cellulose fibers so that it is more resistant to deformation (rutting), has high skid resistance, cracking (cracking) and is durable and able to serve heavy vehicles with better. Because the asphalt content in the stone matrix asphalt is very high, it tends to bleed. This research attempts to conduct a laboratory study of the use of natural fibers in the form of pineapple leaf fiber and palm fiber as an added ingredient for cellulose fiber in a mixture of stone matrix asphalt. Based on the results of laboratory tests, the variations in the addition of 0.3% pineapple leaf fiber and 0.3% palm fiber had the highest durability value compared to the other addition variations, namely 95.23%. The addition of pineapple leaf fibers and palm fiber fibers to the stone matrix asphalt mixture can overcome bleeding on asphalt and increase the carrying capacity and durability of the road.
Keywords: Durability, Pineapple leaf fiber, Ijuk fiber, Stone Matrix Asphalt.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdillah, A. F., Pradani, N., & Batti, J. F. (2018). Pengaruh Penggunaan Bahan Tambah Viatop66 Pada Campuran Stone Matrix Asphalt Terhadap Titik Lembek Aspal Dan Sifat Drain Down Campuran. Jurnal HPJI Vol. 4 No. 1 Januari 2018: 49-58, 49-58.
Ausroad, (2004). Stone Mastic Asphalt, Technival note 16. Sydney:Arrb. Transport Research.
Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan (General Specifications of Bina Marga 2018 for Road Works and Bridges). September.
Blazejowski, K., (2011). Stone Matrix Asphalt Theory and Practice. CRC Press: Taylor and Francis Group, Boca Raton, London and New York, 2011.
Defry ari ramadhan. (2019). Pengaruh Penggunaan Serat Daun Nanas Sebagai Bahan Penambah Serat Selulosa Pada Campuran Split Mastic Asphalt (SMA). Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Medan Sumatera Utara.
Direktorat Jenderal Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2). Edaran Dirjen Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2018.
Hasibuan, F. N. (2019). Pengaruh Penggunaan Serat Ijuk Sebagai Bahan Penambah Serat Selulosa Pada Campuran Split Mastic Asphalt (SMA).UMSU
Hermawan, F., & Laksana, B. (1996). Pengaruh Penggunaan Serat Ijuk Sebagai Bahan Tambah Pada Campuran Split Mastic Asphalt Yang Menggunakan Gradasi Tengah. Universitas Islam Indonesia. http://hdl.handle.net/123456789/23131
Hidayat, P. (2008). Teknologi Pemanfaatan Serat Daun Nanas Sebagai Alternatif Bahan Baku Tekstil. Teknoin, 13, 31–35.
Salim, N. (2010). Pertambahan Umur Perkerasan Jalan Akibat Pengaruh Penambahan Serat Selulosa Pada Lapis Aspal Beton. Jurnal Elevasi, 2(22), 1–8.
Suaryana, N., (2012). Kajian Material Stone Matrix Asphalt Asbuton Berdasarkan Kriteria Deformasi Permanen. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. Bandung.
Suaryana, N., (2015). Evaluasi Stabilitas Dinamis dan Flow Number sebagai Parameter Ketahanan Campuran Beraspal Terhadap Deformasi Permanen. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. Bandung.
Ramadhan, D. (2019). Pengaruh Penggunaan Serat Daun Nanas Sebagai Bahan Penambah Serat Selulosa Pada Campuran Split Mastic Asphalt (SMA).
Rif'an, Ahmad (2016) Pengembangan Campuran Sma (Split Mastic Asphalt) Menggunakan Bahan Rap (Reclaimed Asphalt Pavement) Dan Ijuk. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
DOI: https://doi.org/10.29103/tj.v13i2.877
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Indah Handayasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Creative Commons "Attribution-ShareAlike”
Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)
March and September
In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe