Evaluasi Perkuatan Eksisting Bronjong Pada Kasus Kelongsoran Jalan Cisasawi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat
Abstract
Abstrak
Jalan Cisasawi mengalami kelongsoran pada tahun 2020. Usaha penanganan kelongsoran telah dilakukan oleh warga, menggunakan Bronjong. Hanya saja, perencanaan perkuatan tersebut tidak memperhitungkan persyaratan yang berlaku. Agar tidak terjadi kejadian serupa, perlu dilakukan evaluasi terhadap perkuatan tersebut. Evaluasi dimulai dengan pengumpulkan data dengan cara pengukuran geometri lereng dan pengujian tanah. Analisis stabilitas dilakukan menggunakan software Geostudio. Evaluasi dilakukan di akhir untuk mengetahui apakah konstruksi perkuatan lereng eksisting tersebut cukup aman atau tidak. Dari hasil analisis didapatkan bahwa nilai SF dari lereng eksisting (sebelum adanya bronjong) sebesar 0,504. Kondisi ini sesuai dengan lapangan yaitu lereng mengalami kelongsoran. Hasil analisis stabilitas lereng setelah diperkuat dengan Bronjong adalah SF sebesar 1,014. Nilai SF ini tidak memenuhi yang disyaratkan SNI 8460-2017 faktor keamanan dalam kondisi gempa SF lebih besar dari 1,1 sehingga diperlukan alternatif perkuatan tambahan lereng. Alternatif perkuatan tambahan lereng dilakukan memperbesar dimensi bronjong. Dari hasil analisis perkuatan tambahan didapatkan SF sebesar 1,277.
Kata kunci: Perkuatan lereng, longsor, bronjong, angka keamanan
Abstract
Cisasawi Road experienced a landslide in 2020. Landslide handling efforts have been carried out by residents, in the form of strengthening gabions. However, the retrofitting plan does not take into account requirements. In order to avoid similar incidents, it is necessary to evaluate the reinforcement. This evaluation begins with collecting data by measuring slope geometry and soil testing. Stability analysis was performed using GeoStudio software. Evaluation is carried out at the end of the analysis to determine whether the existing slope reinforcement construction is safe enough or not. From the results of the analysis, it was found that the SF value of the existing slope (before the gabions) was 0.504. This condition is in accordance with the field, namely the slope is sliding. The result of slope stability analysis after reinforced with Gabions is SF 1.014. This SF value does not meet the required SNI 8460-2017 safety factor in earthquake conditions SF > 1.1 so that additional slope reinforcement alternatives are needed. An alternative to additional slope reinforcement is to increase the gabion dimensions. From the results of the additional reinforcement analysis, it was found that SF 1,277.
Keywords: Slope reinforcement, landslide, gabion, safety factor
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aji, R. P., Prasetyo, Y. dan Moehammad, A, 2018. Studi Sesar Lembang Menggunakan Citra Sentinel-1a Untuk Pemantauan Potensi Bencana Gempa Bumi, Jurnal Geodesi Undip, 7(4), hal. 304–313.
Alexsander, S., Mochtar, I. B. dan Utama, W, 2017. The Measurements of Water Intrusion through Cracks Propagation Inside Slopes to Explain the Cause of Slope Failure — Case Study of Embankment in the Sanggu- Buntok Airport, Central Kalimantan, Indonesia, Electronic Journal of Geotechnical Engineering (EJGE), 22(14), hal. 5347–5362.
Amalia, D., Mochtar, I. B. dan Mochtar, N. E, 2018. Penerapan Konsep Baru Cracked Soils pada Penangulangan Kelongsoran Lereng (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Reskrimsus Polda Kalimantan Timur, Balikpapan), in ”Industrial Research Workshop and National Seminar (Irwns) 9th Polban, hal. 50–63.
Amalia, D., Mochtar, I. B. dan Mochtar, N. E, 2019. Application of Digital Image Technology for Determining Geometry , Stratigraphy , and Position, 17(63), hal. 297–306.
Amalia, D., Mochtar, I. B. dan Mochtar, N. E, 2020. Application of a New Concept of Cracked Soils in Slope Stability Analysis with Heavy Rain and the Pattern of Cracks as the Governing Factors, Lecture Notes in Civil Engineering. doi: 10.1007/978-3-030-32816-0_42.
Benyamin, E. A., Udiana, I. M. dan Utomo, S, 2017. Perkuatan Tebing Menggunakan Bronjong Di Sungai Manikin, Jurnal Teknik Sipil, VI(2), hal. 187–198.
BMKG, J. B, 2021. Vol. VII 2021 / November 2021 / ISSN 2503 0639,” Buletin Geoatmosfera, VII(1).
BSN, B. S. N, 2017. SNI 8460:2017 Persyaratan perancangan geoteknik.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2002. Pedoman Kimpraswil No: Pt T-10-2002-B, Panduan Geoteknik 4, Desain dan Konstruksi.
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan Bandung, 1983. Peraturan Pembebanan untuk Gedung indonesia.pdf.
Hardianto, A. et al, 2020. Pemanfaatan Informasi Spasial Berbasis SIG untuk Pemetaan Tingkat Kerawanan Longsor di Kabupaten Bandung Barat , Jawa Barat, Jurnal Geosains dan Remote Sensing (JGRS), 1(1), hal. 23–31.
Hutagamissufardal, Mochtar, I. B. dan Mochtar, N. E. B, 2018. The Effect of Cracks Propagation on Cohesion and Internal Friction Angle for High Plasticity Clay, 13(5), hal. 2504–2507.
Nawawi, M. L. A., Iswan dan Zakaria, A, 2021. Studi Kasus Pada Ruas Jalan Kecamatan Batu Ketulis Lampung Barat dengan Menggunakan Analisis Komputasi dan Metode Penanganannya, Jurnal Rekayasa Sipil Dan Disain, 9(3), hal. 397–410.
Nugroho, D. D. dan Nugroho, H, 2020. Analisis Kerentanan Tanah Longsor Menggunakan Metode Frequency Ratio di Kabupaten Bandung Barat , Jawa Barat, Geoid, Journal of Geodesy and Geomatics, 16(1), hal. 8–18.
DOI: https://doi.org/10.29103/tj.v12i2.791
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Dewi Amalia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Creative Commons "Attribution-ShareAlike”
Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)
March and September
In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe