Analisis Life Cycle Cost Pada Proyek Jembatan Merah Putih di Kota Ambon Dengan Pendekatan Nilai Ekuivalensi
Abstract
Abstrak
Pembangunan infrastruktur yang sangat pesat menjadi hal utama bagi pemerintah di Kota Ambon dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satu infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah setempat yaitu Jembatan Merah Putih di Kota Ambon yang dibangun sejak tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen biaya proyek Jembatan Merah Putih, seperti: biaya awal, biaya pengoperasian dan biaya pemeliharaan selama tahun 2017 sampai 2020 serta mengevaluasi biaya pemeliharaan jembatan selama 100 tahun mendatang. Metode life cycle cost dengan pendekatan nilai ekuivalensi sebagai metode penelitian. Hasil dari penelitian ini untuk total life cycle cost dari Jembatan Merah Putih yaitu biaya awal sebesar Rp731.578.760.000 (96,26%), biaya operasional sebesar Rp2.338.600.000 (0,31%) dan biaya pemeliharaan sebesar Rp27.138.274.698 (3,43%), sehingga diperoleh total biaya life cycle cost sebesar Rp761.055.634.698. Komponen biaya pemeliharaan struktur sebagai komponen biaya tertinggi yang perlu dipertimbangkan agar pembiayaan terhadap pemeliharaan Jembatan Merah Putih di Kota Ambon dapat terjaga.
Kata kunci: jembatan, life cycle cost, nilai ekuivalensi
Abstract
The rapid development of infrastructure is the main thing for the government in Ambon City to increase the community's economic growth. One of the infrastructures that are a priority for the local government is the Merah Putih Bridge in Ambon, which was built in 2011. This study aims to identify cost components, such as initial costs, operating costs, and maintenance costs from 2017 to 2020, and evaluate bridge maintenance costs for the next 100 years. The life cycle cost method with an equivalence value approach as a research method. The results of this study for the total life cycle cost of the Merah Putih Bridge are initial costs of Rp731,578,760,000 (96.26%), operational costs of Rp2,338,600,000 (0.31%) and maintenance costs of Rp27,138,274,698 (3.43%), so that the total life cycle costs of Rp761,055,634,698 were obtained. The structural maintenance cost component is the highest cost component that needs to be considered so that the financing for the maintenance of the Merah Putih Bridge in Ambon city can be maintained.
Keywords: bridge, life cycle cost, equivalence value
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Giatman, M, 2011. Ekonomi Teknik. (A. Aliludin, Ed.) (1st ed.). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Isya, M., & Harja, J, 2021. Sensitivitas Kelayakan Ekonomi Pada Rencana Pembangunan Jembatan Lawe Alas – Pedesi Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh, 11(1), 140–148.
Jati, G. P. (2016). No Title. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160404093657-92-121448/meski-bergeser-9-cm-jembatan-merah-putih-ambon-diresmikan
Khamistan, 2018. Analisis Estimasi Biaya Dengan Metode Cost Significant Model Sebagai Dasar Perhitungan Konstruksi Jembatan Beton Bertulang di Kabupaten Aceh Tamiang, 8(2), 444–454.
Krisnanda, S. F, 2020. Implementasi Life Cycle Cost Pada Gedung Bank Mandiri Syariah Yogyakarta. Fropil, 8(1), 46–55.
Masrilayanti, Suraji, A., Ilham, A., Pengajar, S., Sipil, J. T., Andalas, U., … Baja, J. R, 2015. Perbandingan Life Cycle Cost Antara Jembatan Rangka Baja Dengan Girder Beton, 978–979.
Prabowo, D. (2019). No Title. Retrieved from https://properti.kompas.com/read/2019/10/08/200000721/sempat-retak-akibat-gempa-jembatan-merah-putih-sudah-bisa-dilalui?page=all
PU, B. (BPSDM P, 2018. Kriteria Perencanaan Jembatan dan Pembebanan Jembatan (1st ed.). Jakarta: BPSDM PU.
Puhessti, I. N. (2021). Life Cycle Cost Pada Gedung Boarding House Daerah Glagahsari, Yogyakarta. Fropil, 9(1).
Wongkar, Y. K., Tjakra, J., & Prastasis, P. A. K, 2016. Analisis Life Cycle Cost Pada Pembangunan Gedung (Studi Kasus : Sekolah St . URSULA Kotamobagu). Jurnal Sipil Statik, 4(4).
DOI: https://doi.org/10.29103/tj.v12i2.769
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Hans Dermawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Creative Commons "Attribution-ShareAlike”
Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)
March and September
In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe