Kajian Pengaruh Lubang Resapan Biopori (LRB) Terhadap Kapasitas Infiltrasi Pada Perumahan Kencana Damai Kota Palembang
Abstract
Abstrak
Permasalahan banjir di kawasan pemukiman padat penduduk merupakan permasalahan yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Salah satu contohnya adalah banjir yang sering terjadi pada perumahan Kencana Damai yang terletak pada Kecamatan Sako, Kelurahan Sukamaju, Kota Palembang. Setiap musim penghujan, genangan atau banjir sering terjadi dengan durasi 2-3 jam. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui kapasitas infiltrasi dan mengetahui seberapa besar efektivitas LRB dalam meningkatkan laju infiltrasi. Dalam pembuatan lubang biopori, diberikan jarak 60 cm (50-100 cm) karena disesuaikan dengan luas lahan yang terbatas. Lubang yang dibuat memiliki kedalaman sekitar 1 m dengan diameter lubang sebesar 4 inch. Kemudian dimasukkan sampah daun kering, dan pengukuran laju infiltrasi dilakukan setelah sampah terdekomposisi selama 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sifat fisik dan jenis tanah pada lokasi 1 dan 3 sama yaitu SW (pasir bergradasi baik), sedangkan pada lokasi 2 memiliki jenis tanah SP (pasir bergradasi jelek). Sifat fisik dan jenis tanah ini mempengaruhi kapasitas infiltrasi. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan laju infiltrasi yang besar pada lokasi 1 dan 3 (SW) yaitu 15,588 cm/jam atau 57,86% dan 14,971 cm/jam atau 55,57%. Berbeda dengan laju infiltrasi lokasi 2 dengan jenis tanah SP (pasir bergradasi jelek), kenaikan laju infiltrasi pada lokasi tersebut hanya sebesar 4,435 cm/jam atau 16,46%.
Kata kunci: karakteristik tanah, LRB, infiltrasi, ekodrainase
Abstract
The problem of flooding in densely populated residential areas is a problem that often occurs in urban areas. One example is the frequent flooding of Kencana Damai housing estates located in Sako District, Sukamaju Village, Palembang City. Every rainy season, puddles or floods often occur with a duration of 2-3 hours. This study was used to determine the infiltration capacity and to find out how much effective LRB is in increasing the infiltration rate.. In making biopore holes, a distance of 60 cm (50-100 cm) is given because it is adapted to the limited land area. The hole made has a depth of about 1 m with a hole diameter of 4 inches. Then, dry leaf litter was added, and the infiltration rate was measured after the waste had decomposed for 7 days, 14 days, and 28 days. Based on the research conducted, it is known that the physical properties and soil types at locations 1 and 3 are the same, namely SW (good graded sand), while at location 2 the soil type is SP (poorly graded sand). These physical properties and soil types affect the infiltration capacity. This is evidenced by the large increase in the infiltration rate at locations 1 and 3 (SW), namely 15.588 cm/hour or 57.86% and 14.971 cm/hour or 55.57%. In contrast to the infiltration rate at location 2 with SP soil type (poorly graded sand), the increase in infiltration rate at that location was only 4.435 cm/hour or 16.46%.
Keywords: soil characteristics, LRB, infiltration, ecodrainage
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alviansyah A., 2021. Efektifitas Pemanfaatan Sumur Resapan dan Biopori sebagai Artificial Recharge untuk Meresapkan Air Hujan ke dalam Lapisan Akuifer Dangkal pada DAS Batang Kuranji Kota Padang. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/view/111708
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata cara pengukuran laju infiltrasi tanah di lapangan menggunakan infiltrometer cincin ganda, SNI 7752:2012
Badan Standarisasi Nasional. 2015. Tata cara pengklasifikasian tanah untuk keperluan teknik dengan sistem klasifikasi unifikasi tanah (ASTM D 2487-06, MOD)
Clothier, B. 2001. Infiltration. Hal. 237-277. In Soil and Environmental Analyses: Physical methods. In Smith et al. (Eds.). Marcel Dekker, Inc. United States of America.
Juliandari, M., 2013. Efektivitas Lubang Resapan Biopori Terhadap Laju Resapan (Infiltrasi). J. Teknol. Lingkung. Lahan Basah 1. Https://Doi.Org/10.26418/Jtllb.V1i1.3441
Kusmawati, T., Kusmiyarti, T.B., Gunasih, M.T., Bhayunagiri, I.B.P., Susila, K.D., Sutari, N.W.S., 2012. Penerapan Inovasi Teknologi Lubang Resapan Biopori Untuk Menjaga Ekosistem Tanah Daerah Rawan Banjir Di Banjar Wirasatya, Denpasar Selatan 11, 5.
Nugroho, S., Hadi, W., 2019. Application Of Bio-Pore Infiltration Hole As An Urban Runoff Management. Iptek J. Proc. Ser. 0, 324. Https://Doi.Org/10.12962/J23546026.Y2019i5.6348
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Pemanfaatan Air Hujan.
Prameswari, D., Supriyanto, S., Saharjo, B.H., Wasis, B., Pamoengkas, P., 2015. Aplikasi Lubang Resapan Biopori Dan Cross Drain Untuk Rehabilitasi Di Jalan Sarad. J. Penelit. Hutan Dan Konserv. Alam 12, 177–189. Https://Doi.Org/10.20886/Jphka.2015.12.2.177-189
Setiawan, E., Sasmito, S., Sulistiyono, H., Widianty, D., Hidayat, S., 2021. Zero Runoff Dan Konservasi Air Tanah Melalui Pemanfaatan Paving Block Biopori Di Kawasan Permukiman. J. Pepadu 2, 18–31. Https://Doi.Org/10.29303/Jurnalpepadu.V2i1.287
Syahruddin, M.H., Amiruddin, Halide, H., Sakka, Makhrani, 2019. Groundwater Conservation With Hole Infiltration Of Biopore Cube. Iop Conf. Ser. Earth Environ. Sci. 279, 012021. Https://Doi.Org/10.1088/1755-1315/279/1/012021
DOI: http://dx.doi.org/10.29103/tj.v12i1.672
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Febrinasti Alia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Creative Commons "Attribution-ShareAlike”
Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)
March and September
In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe