ANALISA PERILAKU SAMBUNGAN BALOK-KOLOM SESUAI PBI 1971 TERHADAP BEBAN SIKLIK
Abstract
Abstrak
Kolom dan balok adalah komponen struktur utama yang berfungsi menyangga beban struktur lainnya untuk sebuah bangunan. Daerah pada sambungan (joint) balok-kolom harus didesain dengan akurat sehingga mampu menyebarkan energi yang diterima dengan baik pada saat terjadi gempa. Sebagai komponen struktur dengan peran dan fungsi tersebut, kolom dan balok menempati posisi penting dalam bangunan. Kemampuan joint balok kolom untuk berdeformasi terhadap beban siklik dapat memberikan struktur yang baik. Kegagalan joint balok-kolom berpengaruh langsung pada komponen struktur lain yang berhubungan dengannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kemampuan struktur bangunan pada elemen joint balok kolom dalam menahan beban siklik sesuai dengan peraturan PBI 1971. Benda uji yang dibuat adalah benda uji dengan panjang penyaluran tulangan tidak berkait sesuai PBI 1971, dengan mutu beton 23,02 MPa. Balok berukuran 120 x 30 x 40 cm dan kolom berukuran 30 x 30 x 200 cm menggunakan tulangan 8Ø14 mm dengan tegangan leleh (fy) 310,03 MPa dan tulangan sengkang Ø10-100 mm dengan tegangan leleh (fy) 374,59 MPa. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban siklik di ujung balok dengan pembebanan 2,5 ton; 5 ton; 7,5 ton dan monotonik yaitu beban hingga benda uji hancur. Hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah sambungan balok kolom yang berdasarkan PBI 1971 mampu menahan kapasitas beban siklik sampai dengan 7,47 tf untuk beban tekan dan 5,19 tf untuk beban tarik pada displacement 24 mm.
Kata Kunci: Sambungan Balok-Kolom, PBI 1971, Beban Siklik.
Abstract
Columns and beams are the main structural components that serve to support the burden of other structures for a building. The beam-column area’s must be designed accurately in order to be able to distribute the received energy properly when an earthquake occurs. Columns and beams occupy important positions in buildings as structural components with these roles and functions. The ability of column-beam joints to deform cyclic loads provides a good structure. The beam-column joint failure has a direct effect on other structural components associated with it. The purpose of this study was to study the ability of building structures on beam-column joint elements in holding cyclic loads in accordance with PBI 1971. The specimen was created with length of unbalanced reinforcement distribution in accordance with PBI 1971, with 23.02 MPa of concrete quality. Beams measuring 120 x 30 x 40 cm and columns measuring 30 x 30 x 200 cm using reinforcement 8Ø14 mm with melting stress (fy) 310.03 MPa and stirrup reinforcement Ø10-100 mm with melting stress (fy) 374.59 MPa. The test is carried out by giving cyclic load to the end of the beam with a load of 2.5 tf; 5.0 tf; 7.5 tf; and monotonic that is the load until the test object is destroyed. The results achieved in this study as the specimen is able to hold the maximum load 7.47 tf to pressure loads and 5.19 tf to strain loads in the displacement of 24 mm
Keywords: Joint Beam-Column, PBI 1971, Cyclic Load.
Full Text:
PDFReferences
Dipohusodo, I. (1994) Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nawy, T. (1998) Beton Bertulang: Suatu Pendekatan Dasar, Terjemahan Bambang Suryoatmono. Bandung: Refika Aditama.
PBI 1971 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
Popov, E. (1979) Cyclic Inelastic buckling of thin tubular columns. California.
Sudarmoko (1996) Bertulang, Perencanaan dan Analisis Kolom Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit.
Timoshenko (1986) Teori Elastisitas, Terjemahan Darwin Sebayang. Jakarta: Erlangga.
DOI: https://doi.org/10.29103/tj.v10i2.340
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 DELFIAN MASRURA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Creative Commons "Attribution-ShareAlike”
Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)
March and September
In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe