PENGARUH RASIO AGREGAT BINDER TERHADAP PRILAKU MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN ABU AMPAS TEBU
Abstract
Beton merupakan material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk membangun infrastruktur. Kebutuhan akan beton meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana dasar manusia. Oleh karena itu produksi semen sebagai bahan pengikat beton meningkat pula. Dalam proses produksi semen terjadi pelepasan karbon dioksida (CO2) yang sangat banyak ke atmosfer yang dapat merusak lingkungan. Untuk mengatasi efek buruk tersebut maka perlu dicari material lain sebagai bahan pengganti semen. Beton geopolymer merupakan salah satu alternatif untuk mengganti beton yang menggunakan semen yang kurang ramah lingkungan. Beton geopolymer dibuat tanpa menggunakan semen sebagai bahan pengikat, dan sebagai gantinya digunakan binder. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendapatkan nilai optimum kuat tekan dari beton geopolimer dengan berbagai variasi agregat binder menggunakan bahan dasar abu sekam padi dan abu ampas tebu.Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan beton terhadap sejumlah benda uji berbentuk kubus 15x15x15 cm3 dengan variasi agregat: 90%, 80%, 70%, 60% terhadap binder: 10%, 20%, 30%, 40%.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kuat tekan pada variasi 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, dengan kuat tekan masing-masing yaitu 1,265 Mpa, 8,104 Mpa, 13,208 Mpa, 20,024 Mpa. Trend menunjukkan bahwa semakin besar komposisi binder maka semakin besar kuat tekan yang dihasilkan. Terlihat juga bahwa kuat tekan optimum dihasilkan pada variasi 60% agregat dan 40% binder yaitu 20,024 Mpa, dan sesuai dengan kuat tekan rencana 20 Mpa.
Full Text:
PDFReferences
Henri, BE., 2014, Pengaruh Komposisi Solid Material Abu Terbang Dan Abu Sekam Padi Pada Beton Geopolimer Dengan Alkaline Activator Sodium Silikat Dan Sodium Hidroksida, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Mulyono, T., 2004, Teknolgi Beton, Andi, Yogyakarta.
Manuahe, R et al., 2014, Kuat Tekan Beton Geopolimer Berbahan Dasar Abu Terbang (Fly ash), Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, Universitas Sam Ratulangi.
Rahma, FD., 2010, Pengaruh Modulus Alkali dan Kadar Aktivator Terhadap Kuat Tekan Fly ash-Based Geopolimer mortal, Surakarta.
Setya, HN, et al, 2011, Pabrik Silika dari Abu Ampas Tebu dengan Proses Presipitasi, http://ITS-NonDegree-12882-Presentation.
Sumajouw, D.M.J., dan Dapas, S.O., 2013, Elemen Struktur Beton Bertulang Geopolimer, Andi, Yogyakarta.
Standar Nasional Indonesia, 2002, Persyaratan Gradasi Agregat Kasar Dan Agregat Halus (SNI 03-2834:2002), Badan Standardisasi Nasional, Puslitbang pemukiman, Bandung.
Standar Nasional Indonesia, 2002, Tata Cara Perhitugan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, (SNI 03-2847-2002), Badan Standardisasi Nasional, Puslitbang pemukiman, Bandung.
Veliyati, 2010, Pengaruh Faktor Air Binder Terhadap Kuat Tekan Dan Workability Fly Ash Based Geopolymer Mortar, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.
Wallah, S. E., 2014, Pengaruh Perawatan dan Umur Terhadap Kuat Tekan Beton Geopolimer Berbasis Abu Terbang, Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.1, Universitas Sam Ratulangi Manado.
Yusnar, C, 2013, Karakteristik Durabilitas Beton Agropolimer Kombinasi Dengan Memanfaatkan Limbah Abu Sekam Padi, Abu Ampas Tebu dan Kapur Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Semen, http://www.jurnal.com.
DOI: https://doi.org/10.29103/tj.v7i1.109
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Teras
Creative Commons "Attribution-ShareAlike”
Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)
March and September
In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe