PEMAKAIAN TANAH DIATOMAE SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN FAS 0.30 DENGAN PERLAKUAN KALSINASI UNTUK PRODUKSI BETON NORMAL Emi Maulani

maulani emi

Abstract


Penggunaan beton sebagai material konstruksi dalam pembangunan berbagai infrastruktur terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Secara nasional, penggunaan beton di dunia konstruksi di Indonesia hampir mencapai 60%. Untuk membuat beton mutu normal (normal-strength concretes) yang kekuatan tekannya mulai 20 MPa sampai 50 MPa dibutuhkan jumlah semen yang relatif banyak, yaitu berkisar 400 kg/m3 sampai 600 kg/m3, selain itu, proses produksi semen pada industri fabrikasi juga tidak ramah lingkungan. Untuk menghasilkan semen Portland dibutuhkan kandungan bahan baku berbasis Calcium berupa tanah liat dan batu kapur yang tinggi dengan temperatur produksi untuk menghaluskan klinker tersebut mencapai lebih 15000C serta konsumsi bahan bakar yang tinggi, yang kesemuanya dapat meningkatkan emisi karbon (CO2) ke lapisan atmosfer bumi yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca sebagai pemicu fenomena pemanasan global dan perubahan iklim. Oleh karena itu perlu dilakukan terobosan baru dalam mencari material alternatif untuk mengganti penggunaan semen sebagai bahan ikat utama, memiliki sifat mekanis yang baik dan dapat berfungsi sebagai material pengikat yang bersifat cementitious seperti semen. Berdasarkan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Aceh tahun 2012, di Kabupaten Aceh Besar sebaran tanah diatomae banyak terdapat di Desa Lampanah dengan estimasi 40.353.700.00 ton. Tanah diatomae memiliki sifat pozzolan yang mirip dengan bahan pozzolan lainnya seperti fly ash dan metakaolin. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat beton mutu normal dengan penambahan tanah diatomae dari Desa Lampanah, Kabupaten Aceh Besar sebagai substitusi sebagian semen dan membandingkan dengan karakteristik beton berbahan dasar semen sehingga dapat mengurangi biaya produksi beton dan dapat meminimalisir beban polutan lingkungan tanpa mempengaruhi kualitas secara teknis. Benda uji yang dibuat berupa silinder dengan ukuran diameter 100 mm dan tinggi 200 mm dengan faktor air semen FAS 0.30 dengan persentase kadar substitusi tanah diatomae 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% menggantikan semen dengan variasi tanah diatomae kalsinasi dan tanpa kalsinasi. Pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 28 hari dan 56 hari. Dari hasil penelitian sifat kimia tanah diatomae memiliki kandungan SiO2 62.28%,CaO 8.28%, Fe2O3 1.79%, dan Al2O3 9.52 %. Nilai kuat tekan beton mengalami penurunan sebanding dengan penambahan kadar tanah diatomae terhadap semen. Namun substitusi semen dengan tanah diatomae sampai 30% nilai kuat tekan yang diperoleh masih termasuk kategori beton struktural menurut peraturan SNI 03-6468-2000. Nilai rata-rata kuat tekan beton dengan FAS 0.30 tanpa kalsinasi pada umur 56 hari adalah 38.93 MPa ( tanah diatomae 0%); 35.60 MPa (tanah diatomae 10%); 28.31  MPa (tanah diatomae 20%); 23.73 MPa (tanah diatomae 30%); 17.28 MPa (tanah diatomae 40%).

 Kata kunci : substitusi semen, tanah diatomae, beton mutu normal, kalsinasi


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.29103/tj.v6i1.72

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Teras



P-ISSN: 2088-0651 

E-ISSN: 2502-1680

 Google Scholar

 
Accredited based on Sinta 3 based on the Decree of the Director General of Strengthening Research and Development of the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia Number 230/E/KPT/2022
Valid for 5 years, Volume 12 Number 2 Year 2022 to Volume 17 Number 1 Year 2027

 

Creative Commons "Attribution-ShareAlike”

Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)




Published 2 times a year
March and September

Published by:
The Research institutions and community service (LPPM) Universitas Malikussaleh

In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe


Web Analytics

View My Stats