EVALUASI RENCANA PEMASANGAN SENSOR STRUCTURE HEALTH MONITORING SYSTEM JEMBATAN PULAU BALANG II

Juandra Hartono, Umi Khoiroh

Abstract


Abstrak

 

Salah satu isu utama dalam setiap penerapan Structure Health Monitoring System (SHMS) jembatan bentang panjang khususnya jembatan Pulau Balang II adalah bagaimana membuat SHMS tersebut dapat diandalkan secara efektif. Penggunaan sensor yang terlalu banyak tidaklah efisien demi mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya terkait kondisi jembatan. Tujuan utama riset ini adalah untuk menganalisia tipe sensor, posisi penempatan sensor dan jumlah sensor yang akan dipasang pada SHMS jembatan Pulau Balang sesuai kebutuhan sensor yang efektif dan efisien. Pengamatan SHMS meliputi lendutan dek, pylon serta tegangan dek, pylon. Metode penelitian berupa pengamatan langsung di lapangan, analisa data dan diskusi dengan stakeholder jembatan. Dari hasil analisis terdapat 13 jenis sensor yang sebaiknya dipasang pada SHMS Jembatan Pulau Balang dengan total kebutuhan sensor berjumlah 87 buah. Posisi penempatan sensor sebagian besar ada di pylon, kabel dan dek yang disesuaikan dengan tipe jembatan yaitu cable stayed. Untuk sensor gempa disarankan perlu dipasang hal ini dikarenakan wilayah tersebut memiliki seismistis paling rendah yang didominasi oleh tiga zona sesar utama yaitu sesar mangkalihat, sesar tarakan dan sesar maratus oleh karena itu Kalimantan bukanlah daerah yang bebas gempa bumi.

 

Kata kunci: structural health monitoring system (SHMS), sensor, pylon, dek, cable stayed

 

 

Abstract

 

One of the main issues in each application of Structure Health Monitoring System (SHMS) in long span bridge particularly Pulau Balang II Bridge is how to make the SHMS effectively dependable. The excessive use of sensors is inefficient in order to obtain complete information regarding the condition of the bridge. The main purpose of this research is to analyze the type of sensor, the position of the sensor placement and the number of sensors that will be installed on the SHMS structure of the Balang Island bridge according to the need for effective and efficient sensors. SHMS observations include deck deflection, pylon and deck stress, pylon. The research method is in the form of direct observation in the field, data analysis and discussions with bridge stakeholders. From the results of the analysis, there are 13 types of sensors that should be installed on the Balang Island Bridge SHMS with a total sensor requirement of 87 units. Most of the sensor placement positions are in the pylons, cables and decks that are adapted to the type of bridge, namely cable stayed. For earthquake sensors, it is recommended to install this because the area has the lowest seismicity which is dominated by three main fault zones, namely the Mangkalihat Fault, Tarakan Fault and Maratus Fault. Therefore, Kalimantan is not an earthquake-free area

 

Keywords: structural health monitoring system (SHMS), sensor, pylon, deck, cable stayed


Keywords


structural health monitoring system (SHMS), sensor, pylon, deck, cable stayed

Full Text:

PDF

References


Badan Standarisasi Nasional, 2004. Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan. Indonesia. BSN, Jakarta

Badan Standarisasi Nasional, 2016. Standar Pembebanan untuk Jembatan. BSN, Jakarta

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, 2012. Laporan Akhir Perencanaan Struktur Jembatan Pulau Balang Bentang Panjang. Banjarmasin.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, 2013. Laporan Akhir Independent Proof Checker (IPC) Jembatan Pulau Balang II. Banjarmasin.

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XII, 2017. Laporan Akhir Perencanaan Teknis Strukture Health Monitoring System Jembatan Pulau Balang. Banjarmasin.

Bedon, C., Dilena, M. and Morassi, A, 2016. Ambient vibration testing and structural identification of a cable-stayed bridge. Meccanica, 51(11), pp. 2777–2796. doi: 10.1007/s11012-016-0430-2.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 2013. Pedoman SHMS Sederhana Pada Konstruksi Jembatan Bentang Panjang. Jakarta, Indonesia.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 2020. Direktorat Jenderal Bina Marga. Indonesia.

Farhey, D, 2006. Integrated Virtual Instrumentation and Wireless Monitoring for Infrastructure Diagnostics. Structural Health Monitoring Journal, 5(29), pp. 129–143. Available at: https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/ 1475921706057980.

Fatah, A., Ungkawa, U. and Barmawi, M. M, 2020. Implementasi Algoritma Fast Fourier Transform Pada Monitor Getaran Untuk Analisis Kesehatan Jembatan. Infotronik: Jurnal Teknologi Informasi dan Elektronika, 5(2), p. 48. doi: 10.32897/infotronik.2020.5.2.414.

Hu, X., Wang, B. and Ji, H, 2013. A Wireless Sensor Network-Based Structural Health Monitoring System for Highway Bridges. Computer-Aided Civil and Infrastructure Engineering, 28(3), pp. 193–209. doi: 10.1111/j.1467-8667.2012.00781.x.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2015. Perencanaan Sistem Monitoring Kesehatan Struktur Jembatan. PUPR, Jakarta

Satker Pelaksanaan Jembatan Pulau Balang, 2017. Gambar Desain Perencanaan Teknis Structure Health Monitoring System (SHMS) Jembatan Pulau Balang II. Balikpapan.

Siahaan, Y. S. B. and Andayani, R, 2021. Analisis Pengaruh Konfigurasi Menara Pada Jembatan Cable Stayed Akibat Beban Gempa. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 17(1), p. 37. doi: 10.25077/jrs.17.1.37-51.2021.

Suhendro, B, 2010. SHMS Jembatan Suramadu Sebagai Penunjang Preservasi Dan Pengembangan Teknologi Jembatan. in Prosiding dari Diskusi Sistem Monitoring Kesehatan Struktur Untuk Menunjang Pemeliharaan Jembatan Suramadu dan Pengembangan Teknologi Jembatan yang Berkelanjutan di Indonesia. Surabaya.

Sutandi, AC.,Pratama, B, 2011. Evaluasi Awal Pemasangan Structural Health Monitoring System Pada Jembatan Suramadu. Prosiding Seminar Nasional Transportasi yang Berkelanjutan, p. T-63.

Xu, Y. L. and Xia, Y, 2012. Structural health monitoring of long-span suspension bridges, Structural Health Monitoring of Long-Span Suspension Bridges. doi: 10.1201/b13182.

Zhang, G., Zhang, Z. and Ficher, C, 2007. Structural health monitoring of a long-span cable-stayed bridge. Journal of Intelligent Material Systems and Structures, 18(8), pp. 835–843. doi: 10.1177/1045389X06074568.




DOI: http://dx.doi.org/10.29103/tj.v11i2.549

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Juandra Hartono, Umi Khoiroh

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

P-ISSN: 2088-0651 

E-ISSN: 2502-1680

 Google Scholar

 
Accredited based on Sinta 3 based on the Decree of the Director General of Strengthening Research and Development of the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia Number 230/E/KPT/2022
Valid for 5 years, Volume 12 Number 2 Year 2022 to Volume 17 Number 1 Year 2027

 

Creative Commons "Attribution-ShareAlike”

Attibusion Internasional (CC BY-SA 4.0)




Published 2 times a year
March and September

Published by:
The Research institutions and community service (LPPM) Universitas Malikussaleh

In cooperation with Ikatan Sarjana Teknik Sipil (ISATSI NAD) Lhokseumawe


Web Analytics

View My Stats